Sebagai anak muda tentu kita tak pernah lepas dengan yang namanya angkringan. Ngopi-ngopi sambil menikmati aneka gorengan dan sego kucing, atau sego bakar sebagai menu andalannya. Sambil menikmati panjangnya malam sambil ngobrol kesana kemari.
Salah satu rekomendasi angkringan di Jogja adalah Angkringan Lek Adi "Nganggo Suwe" di Jalan Pramuka, pas dekat lampu merah. Kalau dari timur dari arah Kota Gede, atau kalau dari terminal giwangan ke utara, setelah lampu merah barat jalan.
Warung angkringan lik Adi dulunya berada di bibir trotoar selayaknya para penjual jamu yang berjajar, namun pada saat pelebaran trotoar maka warung ini surut ke barat, mengubah rumahnya jadi tempat jualan hingga saat ini. Cerita lik Adi awalnya adalah hanya menyediakan wedangan, teh, jahe, asem yang kebanyakan pelanggannya para pedagang pelaju dari Imogiri menuju Jogja dengan gerobak sapi. Berdampingan dengan penjual gudeg yang byar pet waktu bukanya yang angin-anginan maka oleh para pelanggannya diminta untuk menyediakan nasi bungkus dan lauk seadanya agar pelanggan tak kecewa. Maka perkembangan selanjutnya lik Adi dikenal sebagai warung ampiran untuk menyerupuk wedangan dan mengudap makanan dengan beragam lauk bacem maupun goreng yang boleh dibilang seperti sebuah angkringan lengkap.
Ragam makanannya kini mengalahkan ragam minumannya, bila mas mba mampir maka pilihan mengudap hingga makan berat tersedia lengkap, dari nasi bungkus, nasi teri, nasi teri, nasi belut hingga nasi bakar tersedia, adapun lauknya dari puyuh goreng, iso babat, sate keong, sate telur puyuh, sate ayam, sate usus, ati ampela, kepala, paha, gorengan tahu tempe, telor asin, tahu bacem, belut goreng dan aneka peyek dan krupuk yang akan melengkapi. Adapun minum terdapat varian dari teh, jahe dan asem dengan tarif sudah jelas terpampang di papan.
No comments:
Post a Comment